Minggu, 20 Desember 2015

10 cara perawatan mobil yang salah

1. Membersihkan kulit jok dengan cairan khusus

Siapa pun ingin kulit jok mobil tampil mengkilap. Tak jarang kulit jok pun disemprot dengan cairan khusus. Namun faktanya, bahan yang terkandung pada cairan itu bisa menimbulkan bau tak sedap, bahkan kulit jok pun jadi licin. Hal ini tentu mengganggu aktivitas mengemudi. Bahayanya, begitu mobil direm mendadak, posisi tubuh kita malah jadi ikut maju ke depan.
2. Membersihkan embun kaca dengan tangan atau lap.
Nah, lagi-lagi hal kecil ini banyak tidak diketahui oleh pemilik mobil atau penumpang. Jika kaca berembun di pagi hari atau ketika turun hujan alangkah baiknya menghidupkan AC. Embun akan hilang dengan sendirinya. Jika masih memaksa menggunakan tangan atau lap, akibatnya akan mengganggu aktivitas berkendara.
3. Menghidupkan AC pada RPM tinggi
Biasakan menghidupkan AC mobil ketika Rotation Per Minute (RPM) rendah atau pada saat mesin idle ketika pedal gas tidak diinjak. Jangan menyalakan AC ketika mobil tengah melaju dan RPM tinggi. Cara itu untuk menghindari gesekan yang terlalu keras antara pulley dan pressure plate pada kompresor AC, dan kerja mesin lebih berat.
4. Menggunakan pembersih kaca di kaca belakang
Cara tersebut dapat merusak kabel pemanas defogger kaca belakang atau antena. Gunakan kain basah dengan air hangat untuk mengusap kaca belakang hingga bersih. Bersihkan dengan mengusap ke arah paralel ke kabel.
5. Mencuci lantai kabin dengan air
Sistem audio mungkin yang paling rentan akibat perlakuan ini. Sistem audio bisa rusak bila air mengenai komponen kelistrikan. Kemungkingan paling fatal adalah bodi bawah mobil bisa berkarat. Gunakan lap lembab untuk membersihkan lantai kendaraan.
6. Memakai deterjen untuk mencuci mobil
Seperti diketahui bodi mobil akan semakin kinclong begitu dicuci menggunakan deterjen. Tapi akibatnya bahan yang terkandung pada deterjen tersebut dapat merusak warna eksterior. Gunakan shampoo khusus bodi mobil.
7. Mobil berkompresi tinggi menggunakan BBM Oktan 88
Bila kompresi yang dihasilkan mesin lebih tinggi (rasio kompresi 11:1 keatas) tentu harus menggunakan BBM beroktan minimal 90. BBM yang tidak tepat tersebut dapat menyebabkan keausan pada dudukan dan kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan dudukan katup. Mesinnya rusak dalam jangka waktu singkat.
8. Tidak pernah servis rutin dan hanya ganti oli
Masih banyak pemilik mobil hanya melakukan pergantian oli mobil, perseneling dan gardan, tapi langkah tersebut tidak dibarengi dengan servis rutin demi menekan budjet. Cara tersebut sangat salah, mesin akan semakin optimal jika sepenuhnya diperhatikan. Dengan begitu mobil tetap awet dan nyaman ketika digunakan.
9. Balancing & Spooring Seperlunya.
Melakukan balancing & spooring sepertinya masih jarang dilakukan oleh setiap pemilik mobil. Kebanyakan aktivitas tersebut hanya dilakukan pada saat diperlukan, atau saat mobil ada keluhan. Sebaiknya lakukan balancing dan spooring setiap 10.000 atau 20.000 km. Balancing & Spooring juga bisa menekan konsumsi BBM lebih rendah, ban pun lebih lama gundul.
10. Menghidupkan mesin di pagi hari sambil menginjak gas
Jangan menginjak pedal gas ketika menghidupkan mesin di pagi hari. Jika kerap dilakukan bakal menimbulkan efek yang tidak baik pada kendaraan kita. Soalnya pelumas belum sepenuhnya melumuri mesin saat mesin baru dihidupkan. Gesekan yang tiba-tiba tanpa oli ini bisa membuat usia mesin pendek.

Merawat mobil emang butuh ketelatenan. Selain itu nggak boleh salah dalam merawatnya. Terkadang, karena menyepelekan perawatan mobil, justru menimbulkan kerusakan pada mobil itu sendiri. Beginilah 6 cara perawatan yang salah dari PT Toyota Astra Motor. Bukannya bikin mobil jadi awet. Justru malah makin menguras rekening bank.
  1. Menghidupkan AC pada putaran mesin tinggi. Kalo AC dihidupkan pada putaran mesin yang tinggi, bisa membuat pulley dan pressure plate pada kompresor AC bergesek keras. Akibatnya, komponen yang berharga mahal itu jadi berumur pendek.
  2. Mencuci lantai kabin dengan air. Bisa bikin lantai mobil jadi berkarat. Selain itu kabel-kabel di lantai jadi terkena air yang bisa menyebabkan korsleting.
  3. Pakai deterjen buat cuci mobil. Bisa merusak cat mobil
  4. Balancing dan spooring cuma kadang-kadang aja. Seharusnya balancing dan spooring dilakukan rutin sesuai anjuran pabrik.
  5. Menghidupkan mesin di pagi hari sambil menginjak gas. Jika diibaratkan pada manusia, sama aja baru bangun tidur langsung kerja berat. Bisa bikin badan keseleo semua. Begitu juga dengan mobil. Kondisi mesin dingin di pagi hari langsung injak gas. Selain bikin berisik tetangga, bikin mesin jadi "keseleo" juga yang akhirnya membuat mesin cepat bermasalah.
  6. Nggak pernah servis rutin. Cuma mengandalkan ganti oli. Perawatan kayak gini masih kurang sekali. Dalam jangka pendek emang terasa murah. Tapi dalam jangka panjang akan sangat menguras kantong karena mesin yang bermasalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar